Bahan Utama Membuat Pakaian
Pada umumnya bahan tekstil
digunakan sebagai bahan untuk pembuatan pakaian. Fungsi dasar pakaian adalah
untuk penampilan (estetika), memenuhi sosiokultural (etika) dan perlindungan
terhadap cuaca (panas, dingin dan angin). Dengan kemajuan teknologi menjadikan
fungsi pakaian tidak lagi hanya sebatas estetika, etika dan perlindungan dari
terpaan panas, dingin dan angin namun lebih dari itu pakaian dengan kemajuan
teknologi mampu memberikan nilai tambah fungsi untuk berbagai bidang penggunaan
(High Permformance and High Function).
Trend produk tekstil ke depan
tampaknya akan ditandai era high fashion dan high value added products yang
ditopang oleh peningkatan SDM dan teknologi. Nilai tambah produk busana ini
dapat dilihat dari aspek disain, material, teknologi, serta nilai fungsinya di
berbagai bidang kehidupan serta kesesuaiannya dengan tren mode.
Nilai tambah disain dapat
ditinjau dari warna dan motif, tekstur, teknik cutting, garniture, asesories
dan lainnya sehingga membuat sebuah produk busana nampak indah, elegan, mewah,
seksi, fashionable ataupun yang lainnya untuk memanjakan indera manusia dalam
menampilkan pesona dan citra si pemakai. Dari sisi material, seiring
perkembangan teknologi serat sintetis dan keberhasilan memodifikasi serat alam
dapat diperoleh sifat-sifat bahan tekstil yang kuat, elastis, lembut, nyaman
dikenakan, langsai, tidak kusut, tahan kotor dan lain-lainnya sehingga
bahan-bahan tekstil tersebut seolah mengerti akan aktifitas dan kondisi tubuh
si pemakai sehingga memiliki tingkat kenyamanan pakai yang tinggi dan kemudahan
perawatan.
Pakaian yang baik ditentukan oleh
pemilihan dan pemakaian bahan tekstil yang tepat. Terkadang kita kecewa
terhadap hasil pakaian yang dibuat karena menggunakan bahan yang tidak atau
kurang sesuai dengan model yang telah dibuat/didesain. Desain pakaian yang
berbeda tentunya menuntut pemakaian bahan yang berbeda pula. Untuk itu bahan
yang akan digunakan hendaklah dipilih dengan mempertimbangkan model yang akan
dibuat.
Bahan utama busana yang dimaksud
adalah bahan tekstil berupa kain yang menjadi bahan pokok dalam pembuatan
busana. Bahan atau kain yang diperdagangkan beragam jenis dan kualitasnya. Ada
yang tipis, sedang dan ada yang tebal. Sebagai contoh : ada bahan sutera 100 %,
sutera campur dengan serat linen, polyester, Dacron, Nylon, Rayon Viscos,
Vicara.
Agar dapat memilih dan membeli
bahan yang tepat sesuai dengan yang diharapkan, ada beberapa faktor yang perlu
diperhatikan. Diantaranya:
Pemilihan bahan yang sesuai
dengan desain. Desain pakaian bisa berupa foto atau sketsa. Untuk menentukan
bahan yang cocok digunakan untuk model tersebut dapat dilakukan dengan
menganalisa model secara cermat. Analisa ini meliputi jenis pakaian yang akan
dibuat, kesempatan pemakaiannya, siapa yang akan memakai, bagaimana bentuk
tubuh pemakai, bagaimana jatuh pakaian pada tubuh.
Hal tersebut merupakan
pedoman dalam menentukan bahan yang cocok dipilih dan dibeli. Letak jatuh bahan
yang melangsai pada tubuh atau mengikuti bentuk tubuh dapat diketahui kalau
bahan yang digunakan mempunyai tekstur yang lembut atau melangsai.
Untuk bahan yang jatuhnya kaku
pada tubuh, dapat diperkirakan kalau bahan yang digunakan agak tebal. Demikian
pula dengan bahan yang berkilau. Bahan yang berkilau akan terlihat lebih
bercahaya pada desain. Bahan yang tipis dan lembut baik digunakan untuk model
pakaian yang mempunyai lipit-lipit kecil, lipit jarum dan lajur yang dikerut.
Sebagai contoh bahan, Chiffon, sutera, satin, dll.
Bahan ada yang transparan
atau tembus pandang dan bersifat agak kaku. Seperti gelas kaca, organdi serta
kain serat nenas. Bahan tersebut sesuai digunakan untuk pakaian yang kerutannya
sedikit dan modelnya tidak longgar. Bila pakaian yang dibuat longgar, letak
jatuh bahan pada tubuh akan terlihat kaku sehingga mempunyai kesan kaku. Bahan
yang tipis sebaiknya digunakan untuk pakaian yang tidak terlalu sering dipakai
seperti pakaian pesta, agar tidak mudah rusak.
Bahan yang lembut dan ringan baik
digunakan untuk model pakaian yang mempunyai kerutan atau desain pakaian yang
agak longgar karena jatuh bahan agak melangsai pada tubuh. Seperti untuk
pakaian rumah, pakaian sehari-hari, ataupun pakaian santai.
Bahan yang agak tebal baik
digunakan untuk pakaian berupa mantel, jas, ataupun pantalon. Umumnya digunakan
untuk jenis pakaian kerja dan busana pria. Sesuai dengan sifat bahan yang
tebal, maka dapat dibuat untuk pakaian yang sering digunakan. Bahan tebal juga
ada yang jatuhnya melangsai dan kaku. Untuk bahan yang agak melangsai dapat
digunakan untuk pakaian kerja pria dan wanita berupa jas, atau blazer dan
pantalon seperti bahan Bellini, Drill, dll. Sedangkan bahan yang agak kaku
sering digunakan untuk pakaian seragam sekolah untuk rok dan celana.
Bahan yang berbulu seperti
beledru, dapat digunakan untuk model pakaian adat daerah tertentu atau pakaian pesta malam. Bahan beledru ini
biasanya agak tebal, ada yang lembut dan ada juga yang kaku. Bahan beledru yang
berkualitas bagus dapat digunakan untuk pakaian pesta malam. Bahan ini tidak
cocok untuk desain pakaian yang memiliki kerutan atau lipit.
Bahan Crepe yakni bahan yang
mempunyai lipatan-lipatan halus, dapat digunakan untuk pakaian pesta siang atau
malam, tergantung warna yang dipilih. Bahan ini juga cocok untuk desain yang
memiliki kerutan-kerutan disesuaikan dengan kondisi bahan.
Memilih bahan sesuai dengan
bentuk tubuh pemakai. Desain pakaian tertentu
adakalanya bagus terlihat pada sketsa atau desain, namun setelah
dikenakan pada seseorang bisa saja hasilnya mengecewakan tidak seperti yang
diharapkan. Hal ini mungkin saja terjadi karena bahan yang digunakan tidak
sesuai dengan si pemakai. Untuk memghindari hal tersebut, pilihlah bahan yang
sesuai dengan si pemakai, seperti jenis bahan,warna bahan, tekstur dan corak
bahan.
Bahan yang tebal dan kaku membuat
pemakainya terlihat seakan-akan lebih gemuk karena jatuh bahan pada badan juga
kaku. Bahan yang lembut dan melangsai membuat pemakainya kelihatan seakan-akan
langsing, hal ini pengaruh dari jatuhnya pakaian pada tubuh si pemakai. Bahan
yang mengkilap atau berkilau juga dapat memberi efek si pemakai terlihat
seakanakan lebih gemuk, maka bahan ini cocok dipakai oleh orang yang berbadan
sedang atau kurus.
Begitu juga dengan corak bahan. Corak bahan yang besar
sebaiknya dihindari untuk orang yang bertubuh gemuk. Untuk orang yang bertubuh
gemuk sebaiknya memilih bahan yang bercorak tidak terlalu besar dan warna yang
agak gelap. Karena akan membuat bentuk tubuh seakan-akan mengecil. Hal ini
sesuai dengan psikology warna, warna yang terang bersifat melebarkan, sementara
warna yang gelap dapat mengecilkan. Sebaliknya corak yang kecil hindari
pemakaianya bagi orang yang bertubuh kecil. Pemakai yang bertubuh kurus/kecil
dapat menggunakan bahan yang bercorak tidak terlalu kecil atau sedang dan
memilih warna yang lebih cerah.
Untuk menutupi kekurangan bentuk
tubuh seseorang, juga dapat dilakukan dengan pemilihan bahan yang tepat.
Misalnya, orang yang mempunyai pinggul kecil dapat menggunakan bahan yang
bercorak garis diagonal. Sebaliknya orang yang mempunyai pinggul besar hindari
pemakain corak ini. Sedangkan untuk untuk memberi kesan lebih tinggi, dapat
dipilih corak bahan dengan arah garis vertikal dan untuk memberi kesan pendek
dapat dipilh bahan dengan corak garis horizontal. Bahan ini terutama digunakan
bagi orang yang bertubuh gemuk pendek dan kurus tinggi.
Warna merupakan hal yang sangat
penting diperhatikan. Warna gelap atau redup hendaknya dihindari bagi orang
yang berkulit gelap karena dapat memberi kesan pemakaianya bertambah
hitam/gelap. Pemakaian warna yang agak lembut dan terang seperti warna-warna
pastel sangat cocok karena dapat memberikan efek lebih terang pada wajah dan
kulit. Sedangkan bagi pemakai yang mempunyai kulit terang, hindari pemakaian
bahan dengan warna-warna lembut dan terlalu terang karena wajah akan terlihat
lebih pucat.
Berikut pemilihan bahan tekstil
sesuai dengan bentuk badan:
Bentuk badan tinggi kurus:
1) Pilih bahan dengan garis
horizontal dengan desain bagian muka rata
2) Pilih bahan yang bermotif.
3) Bahan dengan tekstur kaku dan
tebal memberi kesan ukuran badan seakan-akan menjadi tambah besar.
4) Hindari bahan dengan warna
gelap dan menyolok, demikian pula warnawarna muda dan putih. Sebaiknya pilih
warna cerah dan tidak menyolok
Bentuk badan pendek kurus:
1) Pilih bahan dengan motif kecil
atau sedang.
2) Gunakan bahan yang lembut dan
agak tipis.
3) Hindari warna gelap dan tua.
Bentuk badan tinggi besar:
1) Pilih bahan yang lunak dan
kusam dalam penglihatan untuk memperkecil dan memberi kesan figur lebih kecil
2) Pilih bahan dengan garis-garis
yang lurus
3) Hindari warna-warna menyala,
warna menyala akan memberi kesan membesarkan bentuk badan.
Bentuk badan pendek gemuk :
1) Hindari motif bahan dengan
garis horizontal, sebaiknya pilih bahan dengan garis vertikal.
2) Hati-hati menggunakan motif
kotak sedang dan besar, akan membuat tubuh seakan-akan bertambah besar.
3) Bahan dengan corak lingkaran
besar atau sedang membuat si pemakai kelihatan gemuk. Pilihlah bahan dengan
motif bintik kecil agar penampilan lebih manis.
4) Hindari bahan yang kaku dan
melangsai atau bahan yang tebal.
5) Hindari bahan bercorak besar
yang dikombinasi dengan bercorak pola, karena akan membuat si pemakai terlihat
seakan-akan terlihat bertambah besar.
Memilih bahan tekstil sesuai dengan usia:
1. Orang yang berusia lanjut
sesuai dengan usianya yang memerlukan ketenangan, maka sebaiknya memilih bahan
dengan warna tenang
2. Remaja pada umumnya sesuai
dengan semangat dan gairahnya, mereka akan memilih bahan busana berwarna cerah
atau menyolok. Bahan yang sedang trend atau sedang digemari pada saat itu.
Memilih bahan sesuai dengan kesempatan.
Untuk pakaian yang sering
digunakan seperti pakaian kerja, pakaian rumah, pakaian santai, pakaian sekolah dan pakaian olah raga,
sebaiknya menggunakan bahan yang hygroscopis (menghisap keringat) dan terbuat
dari serat alam atau campuran aerat alam.
Untuk pakaian sekolah, pakaian
kerja dan pakaian santai, terbuat dari bahan asal serat kapas atau campuran
kapas dan poliyester seperti katun, tetoron serta batik dapat digunakan. Bahan
ini dapat menghisap keringat,kuat dan mudah dalam pemeliharaannya. Sangat
cocok untuk pakaian sekolah atau pakaian
kerja.
Untuk pakaian pesta seperti pesta
siang, pesta malam, dapat dipilih bahan seperti sutera, lace, saten, chiffon
atau beledru. Untuk pesta siang atau malam, bahan yang digunakan tidak sama.
Begitu pula dengan jenis pesta yang dihadiri seperti pesta perkawinan, pesta
ulang tahun, pesta selamatan. Setiap kesempatan pesta, menuntut penampila yang
berbeda pula. Pakaian yang akan dipakai untuk pesta siang, hendaklah dipilih
bahan yang sedikit mewah tetapi tidak berkilau. Sebaliknya, untuk mengahadiri
pesta malam, dapat dipilih bahan yang mewah, berkilau dan cerah.
Untuk pakaian rumah dan pakaian
tidur dapat dipilih bahan yang lembut dan nyaman dipakai, seperti katun, linen,
rayon dengan warna lembut atau netral. Hal ini dapat membuat kita nyaman karena
aktifitas di rumah banyak dan juga sebagai tempat beristirahat setelah lelah
bekerja. Untuk pakaian olah raga sebaiknya memilih bahan yang menghisap
keringat dan elastis agar tidak menganggu pergerakan.
Sumber :
Tekstil II, BAHAN AJAR KURIKULUM
2013 SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN PROGRAM KEAHLIAN TATA BUSANA
0 Response to "Bahan Utama Membuat Pakaian"
Post a Comment
Terima kasih atas kunjungannya..