Bahan Utama Membuat Pakaian - Neni Triani

Bahan Utama Membuat Pakaian



Pada umumnya bahan tekstil digunakan sebagai bahan untuk pembuatan pakaian. Fungsi dasar pakaian adalah untuk penampilan (estetika), memenuhi sosiokultural (etika) dan perlindungan terhadap cuaca (panas, dingin dan angin). Dengan kemajuan teknologi menjadikan fungsi pakaian tidak lagi hanya sebatas estetika, etika dan perlindungan dari terpaan panas, dingin dan angin namun lebih dari itu pakaian dengan kemajuan teknologi mampu memberikan nilai tambah fungsi untuk berbagai bidang penggunaan (High Permformance and High Function).

Trend produk tekstil ke depan tampaknya akan ditandai era high fashion dan high value added products yang ditopang oleh peningkatan SDM dan teknologi. Nilai tambah produk busana ini dapat dilihat dari aspek disain, material, teknologi, serta nilai fungsinya di berbagai bidang kehidupan serta kesesuaiannya dengan tren mode.

Nilai tambah disain dapat ditinjau dari warna dan motif, tekstur, teknik cutting, garniture, asesories dan lainnya sehingga membuat sebuah produk busana nampak indah, elegan, mewah, seksi, fashionable ataupun yang lainnya untuk memanjakan indera manusia dalam menampilkan pesona dan citra si pemakai. Dari sisi material, seiring perkembangan teknologi serat sintetis dan keberhasilan memodifikasi serat alam dapat diperoleh sifat-sifat bahan tekstil yang kuat, elastis, lembut, nyaman dikenakan, langsai, tidak kusut, tahan kotor dan lain-lainnya sehingga bahan-bahan tekstil tersebut seolah mengerti akan aktifitas dan kondisi tubuh si pemakai sehingga memiliki tingkat kenyamanan pakai yang tinggi dan kemudahan perawatan.

Pakaian yang baik ditentukan oleh pemilihan dan pemakaian bahan tekstil yang tepat. Terkadang kita kecewa terhadap hasil pakaian yang dibuat karena menggunakan bahan yang tidak atau kurang sesuai dengan model yang telah dibuat/didesain. Desain pakaian yang berbeda tentunya menuntut pemakaian bahan yang berbeda pula. Untuk itu bahan yang akan digunakan hendaklah dipilih dengan mempertimbangkan model yang akan dibuat.

Bahan utama busana yang dimaksud adalah bahan tekstil berupa kain yang menjadi bahan pokok dalam pembuatan busana. Bahan atau kain yang diperdagangkan beragam jenis dan kualitasnya. Ada yang tipis, sedang dan ada yang tebal. Sebagai contoh : ada bahan sutera 100 %, sutera campur dengan serat linen, polyester, Dacron, Nylon, Rayon Viscos, Vicara.

Agar dapat memilih dan membeli bahan yang tepat sesuai dengan yang diharapkan, ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan. Diantaranya:

Pemilihan bahan yang sesuai dengan desain. Desain pakaian bisa berupa foto atau sketsa. Untuk menentukan bahan yang cocok digunakan untuk model tersebut dapat dilakukan dengan menganalisa model secara cermat. Analisa ini meliputi jenis pakaian yang akan dibuat, kesempatan pemakaiannya, siapa yang akan memakai, bagaimana bentuk tubuh pemakai, bagaimana jatuh pakaian pada tubuh. 

Hal tersebut merupakan pedoman dalam menentukan bahan yang cocok dipilih dan dibeli. Letak jatuh bahan yang melangsai pada tubuh atau mengikuti bentuk tubuh dapat diketahui kalau bahan yang digunakan mempunyai tekstur yang lembut atau melangsai.

Untuk bahan yang jatuhnya kaku pada tubuh, dapat diperkirakan kalau bahan yang digunakan agak tebal. Demikian pula dengan bahan yang berkilau. Bahan yang berkilau akan terlihat lebih bercahaya pada desain. Bahan yang tipis dan lembut baik digunakan untuk model pakaian yang mempunyai lipit-lipit kecil, lipit jarum dan lajur yang dikerut. Sebagai contoh bahan, Chiffon, sutera, satin, dll. 

Bahan ada yang transparan atau tembus pandang dan bersifat agak kaku. Seperti gelas kaca, organdi serta kain serat nenas. Bahan tersebut sesuai digunakan untuk pakaian yang kerutannya sedikit dan modelnya tidak longgar. Bila pakaian yang dibuat longgar, letak jatuh bahan pada tubuh akan terlihat kaku sehingga mempunyai kesan kaku. Bahan yang tipis sebaiknya digunakan untuk pakaian yang tidak terlalu sering dipakai seperti pakaian pesta, agar tidak mudah rusak.

Bahan yang lembut dan ringan baik digunakan untuk model pakaian yang mempunyai kerutan atau desain pakaian yang agak longgar karena jatuh bahan agak melangsai pada tubuh. Seperti untuk pakaian rumah, pakaian sehari-hari, ataupun pakaian santai.

Bahan yang agak tebal baik digunakan untuk pakaian berupa mantel, jas, ataupun pantalon. Umumnya digunakan untuk jenis pakaian kerja dan busana pria. Sesuai dengan sifat bahan yang tebal, maka dapat dibuat untuk pakaian yang sering digunakan. Bahan tebal juga ada yang jatuhnya melangsai dan kaku. Untuk bahan yang agak melangsai dapat digunakan untuk pakaian kerja pria dan wanita berupa jas, atau blazer dan pantalon seperti bahan Bellini, Drill, dll. Sedangkan bahan yang agak kaku sering digunakan untuk pakaian seragam sekolah untuk rok dan celana.

Bahan yang berbulu seperti beledru, dapat digunakan untuk model pakaian adat daerah tertentu atau  pakaian pesta malam. Bahan beledru ini biasanya agak tebal, ada yang lembut dan ada juga yang kaku. Bahan beledru yang berkualitas bagus dapat digunakan untuk pakaian pesta malam. Bahan ini tidak cocok untuk desain pakaian yang memiliki kerutan atau lipit.

Bahan Crepe yakni bahan yang mempunyai lipatan-lipatan halus, dapat digunakan untuk pakaian pesta siang atau malam, tergantung warna yang dipilih. Bahan ini juga cocok untuk desain yang memiliki kerutan-kerutan disesuaikan dengan kondisi bahan.

Memilih bahan sesuai dengan bentuk tubuh pemakai. Desain pakaian tertentu  adakalanya bagus terlihat pada sketsa atau desain, namun setelah dikenakan pada seseorang bisa saja hasilnya mengecewakan tidak seperti yang diharapkan. Hal ini mungkin saja terjadi karena bahan yang digunakan tidak sesuai dengan si pemakai. Untuk memghindari hal tersebut, pilihlah bahan yang sesuai dengan si pemakai, seperti jenis bahan,warna bahan, tekstur dan corak bahan.

Bahan yang tebal dan kaku membuat pemakainya terlihat seakan-akan lebih gemuk karena jatuh bahan pada badan juga kaku. Bahan yang lembut dan melangsai membuat pemakainya kelihatan seakan-akan langsing, hal ini pengaruh dari jatuhnya pakaian pada tubuh si pemakai. Bahan yang mengkilap atau berkilau juga dapat memberi efek si pemakai terlihat seakanakan lebih gemuk, maka bahan ini cocok dipakai oleh orang yang berbadan sedang atau kurus.

Begitu juga  dengan corak bahan. Corak bahan yang besar sebaiknya dihindari untuk orang yang bertubuh gemuk. Untuk orang yang bertubuh gemuk sebaiknya memilih bahan yang bercorak tidak terlalu besar dan warna yang agak gelap. Karena akan membuat bentuk tubuh seakan-akan mengecil. Hal ini sesuai dengan psikology warna, warna yang terang bersifat melebarkan, sementara warna yang gelap dapat mengecilkan. Sebaliknya corak yang kecil hindari pemakaianya bagi orang yang bertubuh kecil. Pemakai yang bertubuh kurus/kecil dapat menggunakan bahan yang bercorak tidak terlalu kecil atau sedang dan memilih warna yang lebih cerah.

Untuk menutupi kekurangan bentuk tubuh seseorang, juga dapat dilakukan dengan pemilihan bahan yang tepat. Misalnya, orang yang mempunyai pinggul kecil dapat menggunakan bahan yang bercorak garis diagonal. Sebaliknya orang yang mempunyai pinggul besar hindari pemakain corak ini. Sedangkan untuk untuk memberi kesan lebih tinggi, dapat dipilih corak bahan dengan arah garis vertikal dan untuk memberi kesan pendek dapat dipilh bahan dengan corak garis horizontal. Bahan ini terutama digunakan bagi orang yang bertubuh gemuk pendek dan kurus tinggi.

Warna merupakan hal yang sangat penting diperhatikan. Warna gelap atau redup hendaknya dihindari bagi orang yang berkulit gelap karena dapat memberi kesan pemakaianya bertambah hitam/gelap. Pemakaian warna yang agak lembut dan terang seperti warna-warna pastel sangat cocok karena dapat memberikan efek lebih terang pada wajah dan kulit. Sedangkan bagi pemakai yang mempunyai kulit terang, hindari pemakaian bahan dengan warna-warna lembut dan terlalu terang karena wajah akan terlihat lebih pucat.

Berikut pemilihan bahan tekstil sesuai dengan bentuk badan:

 Bentuk badan tinggi kurus:
1) Pilih bahan dengan garis horizontal dengan desain bagian muka rata
2) Pilih bahan yang bermotif.
3) Bahan dengan tekstur kaku dan tebal memberi kesan ukuran badan seakan-akan menjadi tambah besar.
4) Hindari bahan dengan warna gelap dan menyolok, demikian pula warnawarna muda dan putih. Sebaiknya pilih warna cerah dan tidak menyolok

Bentuk badan pendek kurus:
1) Pilih bahan dengan motif kecil atau sedang.
2) Gunakan bahan yang lembut dan agak tipis.
3) Hindari warna gelap dan tua.
Bentuk badan tinggi besar:
1) Pilih bahan yang lunak dan kusam dalam penglihatan untuk memperkecil dan memberi kesan figur lebih kecil
2) Pilih bahan dengan garis-garis yang lurus
3) Hindari warna-warna menyala, warna menyala akan memberi kesan membesarkan bentuk badan.

Bentuk badan pendek gemuk :
1) Hindari motif bahan dengan garis horizontal, sebaiknya pilih bahan dengan garis vertikal.
2) Hati-hati menggunakan motif kotak sedang dan besar, akan membuat tubuh seakan-akan bertambah besar.
3) Bahan dengan corak lingkaran besar atau sedang membuat si pemakai kelihatan gemuk. Pilihlah bahan dengan motif bintik kecil agar penampilan lebih manis.
4) Hindari bahan yang kaku dan melangsai atau bahan yang tebal.
5) Hindari bahan bercorak besar yang dikombinasi dengan bercorak pola, karena akan membuat si pemakai terlihat seakan-akan terlihat bertambah besar.

Memilih bahan tekstil sesuai dengan usia:
1. Orang yang berusia lanjut sesuai dengan usianya yang memerlukan ketenangan, maka sebaiknya memilih bahan dengan warna tenang
2. Remaja pada umumnya sesuai dengan semangat dan gairahnya, mereka akan memilih bahan busana berwarna cerah atau menyolok. Bahan yang sedang trend atau sedang digemari pada saat itu.

Memilih bahan sesuai dengan kesempatan.
Untuk pakaian yang sering digunakan seperti pakaian kerja, pakaian rumah, pakaian santai,  pakaian sekolah dan pakaian olah raga, sebaiknya menggunakan bahan yang hygroscopis (menghisap keringat) dan terbuat dari serat alam atau campuran aerat alam.

Untuk pakaian sekolah, pakaian kerja dan pakaian santai, terbuat dari bahan asal serat kapas atau campuran kapas dan poliyester seperti katun, tetoron serta batik dapat digunakan. Bahan ini dapat menghisap keringat,kuat dan mudah dalam pemeliharaannya. Sangat cocok  untuk pakaian sekolah atau pakaian kerja.

Untuk pakaian pesta seperti pesta siang, pesta malam, dapat dipilih bahan seperti sutera, lace, saten, chiffon atau beledru. Untuk pesta siang atau malam, bahan yang digunakan tidak sama. Begitu pula dengan jenis pesta yang dihadiri seperti pesta perkawinan, pesta ulang tahun, pesta selamatan. Setiap kesempatan pesta, menuntut penampila yang berbeda pula. Pakaian yang akan dipakai untuk pesta siang, hendaklah dipilih bahan yang sedikit mewah tetapi tidak berkilau. Sebaliknya, untuk mengahadiri pesta malam, dapat dipilih bahan yang mewah, berkilau dan cerah.

Untuk pakaian rumah dan pakaian tidur dapat dipilih bahan yang lembut dan nyaman dipakai, seperti katun, linen, rayon dengan warna lembut atau netral. Hal ini dapat membuat kita nyaman karena aktifitas di rumah banyak dan juga sebagai tempat beristirahat setelah lelah bekerja. Untuk pakaian olah raga sebaiknya memilih bahan yang menghisap keringat dan elastis agar tidak menganggu pergerakan.

Sumber :
Tekstil II, BAHAN AJAR KURIKULUM 2013 SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN PROGRAM KEAHLIAN TATA BUSANA

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Bahan Utama Membuat Pakaian"

Post a Comment

Terima kasih atas kunjungannya..