Teknik Menjahit Saku Pada Busana Anak

Tahu gak sih kalian pentingnya keberadaan saku pada baju yang kita pakai?

Mungkin diantara kalian ada juga yang tidak begitu mempedulikan keberadaan saku ini pada baju yang dipakainya.

 Apa itu saku?

Saku adalah bagian atau hiasan pada pakaian yang banyak digunakan, terutama untuk busana anak, karena saku dapat memberi kesan lucu dan lincah.

Saku ini memiliki fungsi sebagai tempat menyimpan dan juga sebagai hiasan.

Berikut ini ada 2 macam saku yaitu: Saku tempel dan saku dalam.

Saku tempel yaitu berupa sehelai kain yang dibentuk persegi, setengah lingkaran atau variasi dari bentuk-bentuk tersebut dan dipasang melekat dipakaian. Jenis saku ini tampak dari luar. Untuk keserasian pula diperhatikan kesesuaian bentuk saku dengan corak kain dan ukuran saku dengan jenis pakaian atau ukuran tubuh pemakai, serta pada bagian mana saku itu dipasang. Apabila kain bercorak bulatan atau lengkungan akan sesuai dengan saku yang melengkung atau membulat. Apabila kain coraknya kotak-kotak atau bergaris  akan sesuai saku denga sisi-sisi yang lurus. Pada kain polos bentuknya bebas.

Perlu diperhatikan pula untuk menyesuaikan bentuk saku dengan bagian-bagian lain dari pakaian itu agar diperoleh satu kesatuan yang serasi.

Contoh saku tempel

     

   Adapun teknik pembuatan saku adalah sebagai berikut:

1. Tentukan model saku yang akan dipilih, misalnya saku bundar dengan kerutan pada bagian   atasnya.

2.  Gunting kain sesuai pola saku.

3.  Kerutlah bagian atas dengan cara membuat setikan kasar dua kali .

4.  bagian atas selesaikan dengan rompok.

5  Jahitlah sekeliling saku pada pakaian sesuai model.

     Pada saku anak dapat ditambahkan berbagai hiasan  dapat berupa pita, renda, atau bahan lekapan.

  Semoga bermanfaat.

Sumber :

Ranita Hananingrum, dkk,  2005, Teknik Menjahit Busana Anak, SMK Bidang Keahlian Tata Busana, Direktorat Pembinaan SMK.

Inilah Pengertian Kampuh

Pernah mendengar kata kampuh?
Atau sama sekali belum pernah mendengarnya?
Orang yang berkecimpung di dunia jahit tentu saja akan tahu istilah kampuh ini. Karena keberadaan kampuh ini amatlah penting. Mau tahu apa itu kampuh? Berikut penjelasannya.

Pengertian Kampuh

Kampuh adalah jarak antara garis pola atau jahitan dan tepi potongan kain.

Lebar kampuh pada tiap produk tidak sama namun disesuaikan dengan kebutuhan.
Lebar kampuh standar yang disarankan sebesar 5/8"= 1,5 cm.

Lebar kampuh sebesar 5/8" cukup menyediakan kelebihan bahan antara garis jahitan dan tepi potongan kain untuk memastikan bahwa kalian akan aman dalam memegang potongan-potongan kain yang akan kalian gabung bersama dengan menggunakan mesin jahit.

Gambar Kampuh
Sumber : Buku Dasar Teknologi Menjahit II

Bagaimana sekarang sudah tahu kan apa itu kampuh?

Sumber : Buku Dasar Teknologi Menjahit 2

Lomba Tari Daerah Dan Wisata Literasi Dalam IIBF

Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan dan kebudayaan (KEMENDIKBUD) dan Badan Ekonomi Krearif (BEKRAF) kembali menyelenggarakan INDONESIA INTERNATIONAL BOOK FAIR (IIBF) pada tanggal 4 - 8 September 2019 di Jakarta Convention Center (JCC).

Salah satu kegiatan yang akan diadakan adalah “Lomba Tari Daerah”. Kegiatan ini bermaksud untuk menanamkan rasa cinta akan budaya Indonesia (khususnya tarian daerah) sejak dini.

Berikut undangan untuk Lomba Tari Daerah :

Undangan Wisata Literasi :

Masker Wajah Aroma Bakso

 "Bu Des, saya mau resep masker wajahnya ya," Bu Ai menyambut kedatangan teman sekantornya di pagi hari.

"Boleh Bu, sebentar ya saya belum menandatangani presensi barusan lupa," jawab Bu Desi sambil menyimpan tas di atas meja kerjanya dan berlalu menuju ruang Tata Usaha.

Bu Ai yang masih penasaran karena belum mendapatkan resep masker yang diinginkannya membuntuti Bu Desi ke ruang Tata Usaha.

Tempo hari mereka terlibat percakapan seru tentang tren perawatan wajah yang semakin menjamur.

Bu Desi yang memiliki riwayat keluhan wajah yang selalu berjerawat sejak masih sekolah di SMA, menceritakan pengalamannya yang telah mencoba berbagai produk perawatan wajah.

Kini wajah Bu Desi tampak putih, bersih dan glowing. Ternyata perawatan yang dilakukanya mudah, murah dan meriah. Hanya dengan menggunakan perasaan bengkuang perasaan jeruk nipis.

"OK. Saya tuliskan bahannya saja ya, caranya kan sudah tahu," tutur Bu Desi sambil menuliskan bahan masker yang diperlukan Bu Ai.

"Terima kasih ya Bu!" Bu Ai berbinar karena ternyata bahannya sangat sederhana.

"Iya Bu, selamat mencoba ya, dipakainya satu minggu dua kali. Bengkuang setelah diparut lalu diperas. Ibu boleh menyimpan hasil perasannya di kulkas. Nanti kalau mau dipakai tinggal tambahkan perasan jeruk nipis nya," Bu Desi menjelaskan pemakaian masker wajah bengkuang  dengan sabar.

Pulang sekolah Bu Ai membeli bengkuang dan jeruk nipis di pasar. Sampai di rumah segera membuat parutan bengkuang dan memerasnya. Hasil perasannya dimasukan kedalam toples yang biasa digunakannya untuk menyimpan bumbu halus.

Malam hari sebelum tidur setelah wajahnya dibersihkan, Bu Ai segera mengambil toples yang berisi parutan bengkuang dari kulkas dan satu buah jeruk nipis untuk membuat masker wajah.

Diambilnya dua sendok teh ekstrak bengkuang dan mencampurnya dengan perasan jeruk nipis. Setelah tercampur, segera dipakaikan dengan menggunakan kuas.

"Kenapa bau bakso begini ya?" gumam Bu Ai sambil memperhatikan wajahnya di cermin yang telah diberi masker wajah.

"Teh, bumbu halus bawang putih habis ya?" tiba-tiba ibunya masuk ke kamar.

"Astaghfirullah ... pantesan jadi wangi bakso begini!" jerit Bu Ai sambil berlari ke kamar mandi.

Cerita mini di atas merupakan salah satu tulisanku dalam Kumpulan Cerita mini  "Pelita Di Mata Pelangi".

Permen 35 Tahun 2018 (Struktur Kurikulum SMA/MA)

Berikut ini salinan peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia No.36 Tahun 2018 tentang  perubahan atas peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan No. 59 tahun 2014  tentang kurikulum 2013 SMA/MA :

Petunjuk Teknis Pekan Olahraga dan Seni Madrasah Tahun 2019

Pekan Olahraga dan Seni Madrasah (AKSIOMA) sebagai kegiatan non akademik dalam mempersiapkan peserta didik untuk bisa berprestasi melalui ajang kompetisi dan sebagai wadah dalam menumbuhkembangkan bakat-bakat terpendam siswa madrasah  yang dapat tersalurkan dalam  meraih prestasi yang gemilang

KKM-MA propinsi Jawa Barat memandang perlu untuk tetap mengadakan kegiatan Kompetisi Olahraga dan Seni  di tingkat Jawa Barat dengan beberapa alasan:

1. Bakat dan Minat Siswa dalam prestasi non akademik yang masuk Madrasah bisa tersalurkan  untuk peningkatan prestasi yang gemilang. 

2. Pekan Olahraga dan Seni Madrasah merupakan daya tarik siswa masuk menjadi siswa di madrasah.  

Untuk alasan tersebut maka diperlukan dukungan semua pihak demi suksesnya kegiatan AKSIOMA ini. Semua kontingen dari berbagai Kota/Kab di seluruh Jawa Barat  agar mempersiapkan atlitnya dengan baik melalui perlombaan-perlombaan baik pada tingkat madrasah, Kemenag Kab/Kota. Sehingga tidak menutup kemungkinan akan benar-benar lahir juara-juara seni dan olahraga yang bisa bersaing dalam event yang lebih besar pada tingkat nasional maupun internasional dalam dan luar negeri.

Berikut petunjuk teknis pelaksanaan AKSIOMA Tahun 2019:

Terima kasih ...Semoga bermanfaat

Pedoman OGN Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus Tahun 2019

Dalam rangka memberikan apresiasi dan menumbuhkembangkan budaya kompetitif yang sehat di kalangan guru, Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan menyelenggarakan Olimpiade Guru Nasional (OGN) jenjang Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus tahun 2019. 

Berikut mata pelajaran dan tahapan lomba Olimpiade Guru Nasional Tahun 2019:

Untuk lebih lengkapnya mengenai pelaksanaan OGN 2019 bisa dibaca dalam pedoman pelaksanaan berikut ini: Demikian informasi mengenai Olimpiade Guru Nasional 2019. Ayo, Ibu/Bapak yang memenuhi kriteria mempersiapkan diri untuk mengikuti kegiatan ini! Terima kasih semoga bermanfaat